Silsilah Aqidah Islamiyyah (1)


Mengenal aqidah islamiyyah

Aqidah adalah keyakinan seorang muslim tentang rabb-nya, keyakinan yang tertanam kuat dan kokoh di dalam hatinya yang susah dan sulit untuk tergeser dan berubah.
Aqidah bukanlah hanya suatu ucapan yang keluar dari lisan seorang muslim, namun keyakinan di dalam hatinya yang menumbuhkan ucapan dan amalan anggota tubuhnya.

Dari mana seorang muslim mengenal aqidahnya ?

Seorang muslim akan mengambil aqidahnya dari Al Quran sebagai kitab Allah. Dan dari sunnah nabinya Muhammad bin abdillah shallalahu ‘alaihi wasallam.

لا يأتيه الباطل من بين يديه ولا من خلفه تنزيل من حكيم حميد

Allah berfirman : "Alquran adalah kitab yang tidak akan dating kebatilan dari depan atau belakangnya , turun dari Allah yang maha bijaksana dan terpuji." ( QS : Al fushilat : 42 )

إن هو إلا وحي يوحى وما ينطق عن الهوى
Allah juga berfirman : "dan dia ( rasulnya ) tidaklah berbicara dengan hawa nafsunya , melainkan ucapannya adalah wahyu yang diwahyukan ."  ( QS : An Najm : 3 – 4 )

Oleh karena itu tidak boleh seorang muslim mengambil aqidah dan ideologinya dari buku buku filsafat, atau dari hasil akal fikirannya, ataukah dari berbagai mimpi – mimpi yang muncul didalam perasaan seseorang.

Bagaimana seseorang memahami aqidah?

Sudah kita jelaskan bahwa aqidah islamiyyah diambil dari Al-Quran dan Sunnah. Karena dua perkara tersebut adalah wasiat rasulullah sebelum beliau meninggal. Yang mana siapa saja yang mempertahankan dan mengamalkan maka dia akan selamat di dunia dan di akhirat.

Lalu bagaimana kita memahami Al-Quran dan Sunnah tersebut ?

Kita memahami Al-Quran dan sunnah tersebut dengan pemahaman generasi pertama umat Islam ini. Yaitu generasi para shahabat. Mengapa harus demikian ? dikarenakan mereka adalah generasi yang sudah direkomendasikan oleh Allah akan kesucian dan kemuliaan-nya.

والسابقون الأولون من المهاجرين والأنصار والذين اتبعوهم بإحسان رضي الله عنهم ورضوا عنه وأعد لهم جنات تجري تحتها الأنهار خالدين فيها أبدا ذلك الفوز العظيم
Allah berfirman :  "dan orang orang yang terdahulu dari kalangan muhajirin dan anshar dan orang orang yang mengikuti mereka didalam kebaikan, Allah ridha kepada mereka dan mereka ridho kepada Allah dan Allah akan memberikan kepada mereka syurga yang mengalir dibawahnya sungai sungai , mereka kekal didalamnya selama lamanya dan itu adalah keberuntungan yang besar ." ( QS : At Taubah : 100 ).


فإن آمنوا بمثل ما آمنتم به فقد اهتدوا وإن تولوا فإنما هم في شقاق فسيكفيكهم الله وهو السميع العليم
Allah juga berfirman : "jika mereka beriman seperti keimana kalian ( wahai para sahabat ) maka mereka sungguh telah mendapatkan petunjuk ."  ( QS : Al Baqoroh : 137   ).

Oleh karena itu kita tidak boleh memahami Al-Quran dan Sunnah yang shahih ini dengan pemahaman sendiri atau pemahaman orang lain, namun harus kita kembalikan kepada pemahaman mereka para sahabat. Kadang kita bertanya, bagaimana kita memahami Alquran dan sunnah shahihah ini dengan pemahaman sahabat, padahal antara kita dan mereka tertaut jarak yang sangat jauh.

Jawabannya adalah: Allah telah menjadikan adanya sanad ( silsilah rawi ) sebagai jalan untuk memahami Al-Quran dan Sunnah shahihah. Adanya ulama qurro yang meriwayatkan alquran dari mulut kemulut (syafahiyyan) adalah bentuk realisasi dari firman Allah : "sesunggunya aku yang menurunkan alquran dan aku yang akan menjaganya." ( QS : Al Hijr : 9 )

Adanya para ulama ahli hadits di setiap zaman adalah jalan untuk memahami sunnah shahihah, sehingga bukanlah suatu hal yang msutahil untuk memahami Alquran dan sunnah dengan pemahaman generasi terbaik yaitu generasi sahabat.

Sangat keliru mereka yang mengataan bahwa hal tersebut sangatlah mustahil. Sanad yang terputus dan lain lain. Ini menunjukkan ketidak tahuan mereka akan ilmu tafsir dan qiroah serta ilmu hadist yang itu adalah sebaik baik ilmu agama.

Wallahu a’lam


Al-Ustadz Imam Syariffuddin –hafidzahullah-


Post A Comment
  • Blogger Comment using Blogger
  • Facebook Comment using Facebook
  • Disqus Comment using Disqus

No comments :


[akhlaq dan nasehat][bleft]
[Fiqih][bleft]

Masjidil Haram Terkini

Masjid Nabawi Terkini