Potret Kehidupan Kita


Hidup seorang muslim tidak lepas dari perihal pengujian dari Sang Penciptanya, baik ketika ia dihadapkan pada kebaikan, ataupun keburukan.
Allah Ta'ala berfirman:
"كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ۗ وَنَبْلُوكُم بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً ۖ وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ"
Artinya:
"Tiap-tiap yang berjiwa pasti akan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan/ujian. Dan hanya kepada kamilah kamu dikembalikan". [QS, Al-Anbiya, ayat: 25]
Dari Shahabat Shuhaib -رضي الله عنه- bahwa Nabi -صلى الله عليه وسلم- bersabda:
"عَجَبًا لِأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ وَلَيْسَ ذَاكَ لِأَحَدٍ إِلَّا لِلْمُؤْمِنِ إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا له"
Artinya:
"Sungguh mengagumkan perkara seorang mukmin itu, sesungguhnya semua perihalnya penuh kebaikan dan itu tidak dimiliki seorang pun selain orang mukmin. Bila diuji dengan kesenangan, maka ia bersyukur dan syukur itu sebuah kebaikan baginya dan jika ia diuji dengan musibah, maka ia bersabar dan sabar itu juga merupakan kebaikan baginya."
[H. R Imam Muslim, no:2999]
Al-Imam Abdul Malik bin Ishaq -رحمه الله- berkata:
ما من الناس إلا مبتلى بعافية لينظر كيف شكره، أو بلية لينظر كيف صبره
"Tidaklah seorang manusia pun kecuali pasti diuji dengan kenikmatan agar dilihat bagaimana dia bersyukur, atau diuji dengan suatu musibah agar dilihat bagaimana ia bersabar."
[Sumber: Uddatus Shaabiriin, karya Ibnul Qoyyim]
Catatan:
1} Rukun syukur ada tiga:
1.      Hati, yaitu meyakini bahwa nikmat tersebut semata-mata dari Allah Yang Maha Kuasa,
2.      Lisan, yaitu dengan memuji Allah yang telah menganugerahkan nikmat tersebut kepadanya,
3.      Jawaarih (anggota badan), yaitu dengan mempergunakan nikmat tersebut dalam keta'atan kepada-Nya.
2} Rukun sabar :
1.      Menahan diri, yaitu menahan diri ini jangan sampai murka atau mencela takdir Allah,
2.      Menahan Lisan, yaitu menahannya dari suka mengeluh,
3.      Menahan anggota badan, yaitu menahannya dari bermaksiat kepada Allah karena musibah tersebut.
[Lihat: Kitab Al-WabilusShoyyib, karya Ibnul Qoyyim]
Penulis: Farhan Bin Ramli Bin Ahmad - حفظه الله

Artikel Mukmin.net




Post A Comment
  • Blogger Comment using Blogger
  • Facebook Comment using Facebook
  • Disqus Comment using Disqus

No comments :


[akhlaq dan nasehat][bleft]
[Fiqih][bleft]

Masjidil Haram Terkini

Masjid Nabawi Terkini