Syak Wasangka
Berkata Ibnu
Mas'ud -semoga Allah meridhainya- : “Ada korban pencurian yang terus menerus
berprasangka dan merasa curiga, hingga pada akhirnya dia menjadi lebih besar
(dosanya) dari pada si pencuri itu sendiri. (Adabul mufrod, karya Al-Imam Al-Bukhari, 289).
Berkata As-Syeikh
Abdurrazzaq Al-Badr: at-tazhanny (التَّظَنِّي) maknanya adalah berprasangka
dan merasa curiga, diambil dari kata at-tazhannun
(التَّظَنُّنُ) dengan
menggantikan nun -ن akhir menjadi ya-ي, bermakna seseorang yang
telah dicuri harta bendanya terus menerus menyibukkan fikirannya dalam
berprasangka dan mencurigai : "Saya yakin pelakunya adalah si fulan, atau
bahkan si fulan, tentu saja, karna aku benar-benar melihatnya di tempat
tersebut...". Kemudian dia mulai menuduh dan menggunjing dan bahkan diikuti
adu domba dan dosa-dosa lainya sampai pada akhirnya dosanya lebih besar
daripada dosa si pencuri itu sendiri.
Demikianlah berbagai
bentuk kesalahan dan kekeliruan. Sebagai contoh: terkadang seseorang terkena
musibah 'ain yang membuatnya terganggu pada tubuh atau pada harta kepunyaannya,
dan ia pun mulai berprasangka dan melempar tuduhan: "pastilah si fulan, atau
fulan, sungguh aku telah mengetahui (tentangnya) dari si fulan", dan dia
terus menerus menyerang kehormatan saudaranya dengan berbagai tuduhan batil dan
pengakuan palsu tanpa bukti, lebih dari itu dia terus menggerogoti kehormatan saudaranya
dengan gunjingan, adu domba terus berlanjut
mengoyak kehormatan mereka, memberikan gangguan, sehingga keadaannya menjadi
lebih mengerikan dari keadaan pelaku 'ain itu sendiri yang telah mendengki
dan menyebabkan musibah 'ain pada dirinya.
Catatan:
Maka sungguh,
kita mesti menjauh dan berlindung kepada Allah dari bahaya syak wasangka yang dapat mengantarkan kita pada keburukan yang lebih
buruk dari orang yang telah berbuat buruk terhadap diri kita sendiri.
Dikutip dari website kumpulan faidah Syaikh Abdurrazzaq Al-Badr : http://al-badr.net, dengan sedikit tambahan dari redaksi.
Diterjemahkan oleh Iqbal Abu Hisyam (hafidzahullah), murid As-Syeikh Muhammad Al-Imam.
Labels
akhlaq dan nasehat
Post A Comment
No comments :