Bermudah-mudahan dalam Mengeluarkan seseorang dari Manhaj Salaf



BismillahAkhil kariym wa ukhtiyal kariymah. Baarakallahu fiykum.

Manhajussalaf atau as-Sunnah, adalah prinsip beragama yang berpedoman kepada al-Qur’an dan as-Sunnah di atas pemahaman ulama salaf dari kalangan para sahabat, tabi’in dan tabi’uttaabi’in. Barangsiapa yang berada di atas prinsip tersebut, maka kita katakan dia adalah seorang salafi.

Kita tidak boleh bermudah-mudahan mengeluarkan seseorang dari as-Sunnah atau manhajussalafSebagaimana kita tidak boleh bergampangan menisbatkan seseorang kepada manhajussalaf, kecuali berdasarkan prinsip di atas.

Sebuah ungkapan yang masyhur di kalangan ulama salaf,
إخراج الناس من السنة شديد
"Mengeluarkan manusia dari sunnah adalah hal yang berat." [Lihat: as-Sunnah karya al-Khollaal, 2/373].

Berkata imam ahlussunnah wal jama’ah, Abul Qoosim Attaimiy (rahimahullah) menerangkan prinsip di atas,

قال بعض العلماء؛ وأهل السنة والجماعة لم تتعد الكتاب والسنة وإجماع السلف الصالح ولم تتبع المتشابه وتأويله ابتغاء الفتنة وإنما اتبعوا الصحابة والتابعين وما أجمع المسلمون عليه قولا وعملا
Berkata sebagian ulama; "Dan ahlussunnah wal jama’ah itu adalah orang-orang yang tidak melampaui batas al-Qur'an dan as-Sunnah serta kesepakatan para salafus shalih. Mereka tidak mengikuti dalil yang mustasyaabih dan membawanya kepada makna yang tidak benar dengan tujuan menimbulkan suatu fitnah. Sejatinya mereka adalah orang-orang yang mengikuti para sahabat, tabi’in dan ijma’ (kesepatan) kaum Muslimin secara ucapan dan amalan.” [Lihat: al-Hujjah fi Bayaanil Mahajjah, 2/410].

Syaikhul Islam  Ibnu Taimiyah (rahimahullah) juga berkata,


فمن قال بالكتاب والسنة والإجماع فهو من أهل السنة والجماعة
Barangsiapa mengikuti al-Qur'an dan as-Sunnah serta ijma’ (kesepakatan ulama salaf), maka dia adalah ahlussunnah wal jama’ah." [Lihat: Majmu’ Fataawa, 3/346].

Dari penjelasan di atas jelaslah bagi kita, kapan seseorang itu dinisbatkan kepada manhajussalaf dan kapan dikeluarkan darinya.

Dan hendaknya seseorang menjadikan prinsip di atas dalam menyikapi dan menilai seseorang, apakah dia bermanhaj salaf ataukah tidak. Jangan sekali-kali kita menjadikan sesuatu yang bukan prinsip, atau hal yang sifatnya pribadi dari seorang guru sebagai tolok ukur kita dalam menilai keberpijakannya pada manhaj salaf (salafi).

Seyogianya kita senang dan gembira dengan banyaknya ustadz-ustadz yang berada di atas prinsip salaf dan menyeru manusia kepadanya. Dan hendaknya kita semua menutup pintu-pintu syaithan untuk merusak dakwah yang mulia ini dari dalam.

Semoga yang sedikit ini bermanfaat dan memberikan pencerahan bagi kita semua. Baarokallahufikum. Uhibbukum fillah.

Yang Mencintai kalian karena-Nya,
Farhan Abu Furaihan.
Post A Comment
  • Blogger Comment using Blogger
  • Facebook Comment using Facebook
  • Disqus Comment using Disqus

No comments :


[akhlaq dan nasehat][bleft]
[Fiqih][bleft]

Masjidil Haram Terkini

Masjid Nabawi Terkini