Definisi Puasa dan Keutamaannya

Serial Ramadhan (Menuju Keberkahan di Bulan Ramadhan)

Puasa secara etimologi adalah mencegah dan menahan sesuatu. Puasa dapat digunakan untuk segala macam bentuk pencegahan. Allah ta’ala berfirman saat menceritakan perihal Maryam –‘alaihissalam-:
فكلي واشربي وقري عينا فإما ترين من البشر أحدا فقولي إني نذرت للرحمن صوما فلن أكلم اليوم إنسيا
“Maka makan, minum dan bersenang hatilah kamu. Jika kamu melihat seorang manusia, maka katakanlah: "Sesungguhnya aku telah bernazar berpuasa untuk Tuhan Yang Maha Pemurah, maka aku tidak akan berbicara dengan seorang Manusia pun pada hari ini".”
Yakni diam, mencegah dan menahan diri untuk tidak berbicara.
Puasa menurut syari’at adalah mencegah diri dari segala perkara yang membatalkan dari terbitnya fajar hingga terbenanmnya matahari dengan niat ibadah kepada Allah ta’ala.

Keutamaan dan manfaat puasa
Puasa termasuk ibadah yang sangat agung dalam rangka pendekatan diri kepada Allah ta’ala, orang mukmin yang melakukan akan diberi balasan pahala yang tidak terbatas (sesuai kehendak-Nya). Puasa dapat menghapus dosa yang telah lalu, menjauhkan seseorang dari api neraka dan memasukkannya ke dalam surga melalui pintu khusus yang disediakan untuk orang-orang yang rajin berpuasa, juga dengan puasa seseorang akan mendapatkan kebahagiaan yang sangat besar tatkala menemui Rabb-nya.
Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda:
رقم الحديث: 1780
، أَنَّهُ سَمِعَ أَبَا هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ ، يَقُولُ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : قَالَ اللَّهُ : " كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ ، إِلَّا الصِّيَامَ فَإِنَّهُ لِي ، وَأَنَا أَجْزِي بِهِ ، وَالصِّيَامُ جُنَّةٌ ، وَإِذَا كَانَ يَوْمُ صَوْمِ أَحَدِكُمْ فَلَا يَرْفُثْ وَلَا يَصْخَبْ ، فَإِنْ سَابَّهُ أَحَدٌ أَوْ قَاتَلَهُ ، فَلْيَقُلْ : إِنِّي امْرُؤٌ صَائِمٌ ، وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ ، لَخُلُوفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ ، لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ يَفْرَحُهُمَا : إِذَا أَفْطَرَ فَرِحَ ، وَإِذَا لَقِيَ رَبَّهُ فَرِحَ بِصَوْمِهِ " .
Allah azza wa jalla berfirman, ‘Setiap amal perbuatan manusia adlah untuknya kecuali puasa, ia untuk-Ku dan Aku yang membalasnya.’ Puasa adalah perisai, apabila salah seorang diantara kalian berpuasa, maka hendaknya tidak berucap dengan perkataan yang kotor, tidak berteriak-teriak, dan tidak berlaku bodoh (mendzalimi orang lain), apabila seseorang mencelanya dan mengajak berkelahi, maka hendaknya dia mengatakan, ‘Sungguh aku sedang berpuasa.’ –dua kali-. Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada dalam genggaman-Nya! Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih baik dari aroma misik di sisi Allah pada hari kiamat kelak. Bagi orang yang berpuasa ada dua kebahagiaan yang akan dia raih; apabila berbuka, ia berbahagia dengan bukanya, dan apabila berjumpa dengan Rabbnya maka ia berbahagia dengan puasanya.”
Dari Sahl bin Sa’ad Radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam (bahwa beliau) bersabda.
إِنَّ فِي الْجَنَّةِ بَابًا يُقَالُ لَهُ الرَّيَّانُ يَدْخُلُ مِنْهُ الصَّائِمُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ لَا يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ يُقَالُ أَيْنَ الصَّائِمُونَ فَيَقُومُونَ لَا يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ فَإِذَا دَخَلُوا أُغْلِقَ فَلَمْ يَدْخُلْ مِنْهُ أَحَدٌ = فَإِذَا دَخَلَ آخِرُهُمْ أُغْلِقُ، وَمَنْ دَخَلَ شَرِبَ، وَمَنْ شِرِبَ لَمْ يَظْمَأْ أَبَدًا
“Sesungguhnya dalam surga ada satu pintu yang disebut dengan Rayyan, orang-orang yang puasa akan masuk di hari kiamat nanti dari pintu tersebut, tidak ada orang selain mereka yang memasukinya. Jika telah masuk orang terkahir yang puasa ditutuplah pintu tersebut. Barangsiapa yang masuk akan minum, dan barangsiapa yang minum tidak akan merasa haus untuk selamanya.” [Hadits Riwayat Bukhari 4/95, Muslim 1152, dan tambahan lafadz yang akhir ada pada riwayat Ibnu Khuzaimah dalam shahihnya 1903]
Dari Abu Sa’id Al-Khudri, Rasulullah bersabda:
، عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ ، قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : " لَا يَصُومُ عَبْدٌ يَوْمًا فِي سَبِيلِ اللَّهِ ، إِلَّا بَاعَدَ ذَلِكَ الْيَوْمُ النَّارَ عَنْ وَجْهِهِ سَبْعِينَ خَرِيفًا " ، قَالَ أَبُو عِيسَى : هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ .
“Tidaklah seorang hamba berpuasa satu hari di jalan Allah, melainkan Allah akan menjauhkan wajahnya dari api neraka sejauh perjalanan 70 tahun.” (HR. Bukhari (2840) dan Muslim (1153))
Puasa merupakan proses pembelajaran yang sangat baik mengenai akhlak, dimana seorang mukmin dapat mempelajari berbagai hal, karena puasa merupakan jihad diri untuk melawan hawa nafsu dari godaan syaitan yang kerap memperdayanya, membiasakan seseorang berperilaku sabar untuk tidak melakukan sesuatu yang dilarang, sabar terhadap cobaan dan penderitaan yang mungkin terkadang dijumpainya. Puasa juga mengajarkan pola hidup disiplin dan konsekuen, serta menimbulkan rasa kasih sayang dan persaudaraan terhadap sesama, sikap tolong-menolong dan saling bahu-membahu yang dapat meyatukan umat Islam.

*diambil dari Shahih Fikih Sunnah

Akhukum Asqar Quraisy, S.T


Artikel mukmin.net
Post A Comment
  • Blogger Comment using Blogger
  • Facebook Comment using Facebook
  • Disqus Comment using Disqus

No comments :


[akhlaq dan nasehat][bleft]
[Fiqih][bleft]

Masjidil Haram Terkini

Masjid Nabawi Terkini