Engkau Dicela? Tak Usah Gusar





Al-Imam Ibnul Qayyim -رحمه الله- berkata:

"وأما الجاهل المقلد فلا تعبأ به، ولا يسوئك سبه وتكفيره وتضليله؛ فإنه كنباح الكلب، فلا تجعل للكلب عندك قدرا أن ترد عليه كلما نبح عليك، ودعه يفرح بنباحه، وافرح أنت بما فضلت به عليه من العلم والإيمان والهدى، واجعل الإعراض عنه من بعض شكر نعمة الله التي ساقها إليك وأنعم بها عليك"
Artinya:
Adapun kepada orang jahil (bodoh) yang taklid (fanatik buta) maka tak usah (kau) menggubrisnya. Sesungguhnya umpatan, pengkafiran, dan penyesatannya terhadapmu sedikit pun tidak akan menjelekkanmu. Yang demikian itu tidak lain melainkan bagai gonggongan anjing. Maka janganlah engkau jadikan seekor anjing berkedudukan di sisimu dengan engkau membalas gongongannya setiap kali dia menggonggong kepadamu. Biarkanlah dia merasa gembira dengan gonggongannya,  namun tetaplah engkau bergembira dengan keutamaan ilmu agama, iman dan hidayah ini yang membuatmu lebih mulia dari padanya.  Dan jadikanlah berpalingnya engkau darinya merupakan sebagian bentuk syukur terhadap nikmat Allah yang memberimu nikmat tersebut.

[sumber: Ash showa'iqul mursalah,  jilid 3 / hal 1158, karya Ibnul Qayyim]

  Al-Imam al-Mufassir 'Abdurrahman Assa'di -رحمه الله- juga berkata:
"ومن الأمور النافعة : أن تعرف أن أذية الناس لك وخصوصا في الأقوال السيئة، لا تضرك، بل تضرهم، إلا إن أشغلت نفسك في الاهتمام بها، وسوغت لها أن تملك مشاعرك، فعند ذلك تضرك كما ضرتهم، فإن أنت لم تضع لها بالا لم تضرك شيئا".
Artinya:
 "Dan termasuk di antara sikap yang bermanfaat adalah hendaklah engkau mengetahui bahwa gangguan manusia terhadapmu terkhusus dengan ucapan-ucapan yang keji itu tidaklah dapat membahayakanmu. Bahkan yang demikian itu malah membahayakan diri mereka sendiri. Tetapi jika engkau menyibukkan dirimu dengan mencurahkan perhatian kepada ucapan keji dan gangguan-gangguan tersebut dan engkau membiarkan gangguan tersebut menguasai perasaanmu, Maka pada saat itulah gangguan tersebut akan membahayakanmu sebagaimana gangguan tersebut juga membahayakan mereka. Namun apabila engkau tidak memperdulikan sama sekali gangguan tersebut, maka sungguh celaan dan gangguan mereka itu,  sama-sekali tidak akan membahayakanmu sedikitpun.
Sumber:
[al-wasaail almufidah, hal. 30]. 
Ditulis oleh:
Al-Ustadz Farhan bin Ramli bin Ahmad

Artikel mukmin.net
Post A Comment
  • Blogger Comment using Blogger
  • Facebook Comment using Facebook
  • Disqus Comment using Disqus

No comments :


[akhlaq dan nasehat][bleft]
[Fiqih][bleft]

Masjidil Haram Terkini

Masjid Nabawi Terkini