Bertetap Niat Menuntut Ilmu Agama






Terus-menerus menambah dan menghiasi diri dengan ilmu agama merupakan perkara yang betapa dianjurkan dalam syariat yang mulia ini. Dan tidaklah rasulullah memohon untuk ditambahkan sesuatu yang diabadikan Allah ta`ala dalam Al-Quran, selain dari pada permohonan beliau shalallahu alaihi wasallam untuk ditambahkan ilmu (Islam).

Allah Tabaraka Wa Ta'ala berfirman :
وقل ربي زدني علما.
Artinya :
“Dan katakanlah ya Muhammad : Wahai Rabb-ku tambahkanlah ilmu untukku.” ( Surah Thoha : 114)
Kesempatan dan kenikmatan yang diberikan Allah Ta'ala hendaklah kita jadikan sarana untuk meraih ilmu yang bermanfaat. Sebab, adakah jaminan bahwa penundaan dari menuntut ilmu agama akan dapat ditunaikan kembali di lain waktu?
Berkata Al-Khotib Al-Baghdadi_rahimahullah_ :
ينبغي لمن اتسع وقته
و أصلح الله له جسمه،
وحبب إليه الخروج عن طبقة الجاهلين،
وألقى في قلبه العزيمة على التفقه في الدين،
أن يغتنم المبادرة إلى ذلك
خوفا من حدوث أمر يقطعه عنه،
و تجدد حال تمنعه منه.
Sepantasnya bagi seseorang :
v Yang memiliki waktu luang,
v Tubuh yang sehat,
v Diberikan kecintaan untuk keluar dari tabir kebodohan,
v Dan dianugerahkan kemauan kuat untuk mendalami ilmu agama.

Hendaknya mereka yang dianugerahi perkara di atas, untuk bersegera mendalami ilmu agama karena khawatir akan muncul perkara yang memutuskannya dari kesempatan tersebut, atau terjadi 
perubahan kondisi yang akan menghalanginya dari menuntut ilmu agama.
 
ü  Lihat kitab:
Al-Faqih wal Mutafaqqih : 2/87.

Ditulis oleh:
Al-Ustadz Sahl Abu 'Abdillah

Artikel mukmin.net
Post A Comment
  • Blogger Comment using Blogger
  • Facebook Comment using Facebook
  • Disqus Comment using Disqus

No comments :


[akhlaq dan nasehat][bleft]
[Fiqih][bleft]

Masjidil Haram Terkini

Masjid Nabawi Terkini