Antara Nasehat dan Celaan








Berkata 'Umar bin Khattab -رضي الله عنه-:


"لا تظن بكلمة خرجت من أخيك المسلم سوءا وأنت تجد لها في الخير محملا"


"Jangan sekali-kali engkau menduga kejelekan atas suatu ucapan dari saudaramu seislam, sedangkan engkau dapat membawanya kepada kemungkinan yang baik" [1]

Berkata Fudhail Bin 'Iyadh;
 "المؤمن يستر وينصح والفاجر يهتك ويعير" .


"Seorang mukmin (yang baik, pent) menutup (kejelekan saudaranya, pent), sedangkan seorang fajir menyingkap dan mencelanya" [2]

Berkata Imam Ibnu Rajab -رحمه الله-:

"Dalam ucapan Imam Fudhail ini terdapat penjelasan perbedaan antara nasehat dan celaan.
Dimana yang namanya nasehat itu secara tertutup dan ta'yiir (celaan) itu ada kehendak untuk menyebarkannya.


Seorang penasehat tidaklah bertujuan menyebarkan aib, melainkan dengan maksud terangkatnya kejelekan tersebut dari saudaranya.
Menebar dan mengumumkan aib seseorang merupakan perkara yang diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya.[3]

Allah berfirman:
{إن الذين يحبون أن تشيع الفاحشة في الذين آمنوا لهم عذاب أليم في الدنيا والآخرة والله يعلم وأنتم لا تعلمون} [النور: ١٩] (النور: ١٩)


"Sesungguhnya orang-orang yang suka tersebar kejelekan orang yang beriman, bagi mereka azab yang pedih di dunia dan akhirat, Allah maha mengetahui sedangkan kalian tidak mengetahui" (QS. An-Nur: 19)

______________________
[1] Lihat, al-farqu bainan nashihah wat ta'yiir (karya Ibnu Rajab)
[2] Lihat sumber sebelumnya.
[3] Sumber sebelumnya.


Penulis:
Al-Ustadz Farhan bin Ramli bin Ahmad

Post A Comment
  • Blogger Comment using Blogger
  • Facebook Comment using Facebook
  • Disqus Comment using Disqus

No comments :


[akhlaq dan nasehat][bleft]
[Fiqih][bleft]

Masjidil Haram Terkini

Masjid Nabawi Terkini